semua orang pasti mempunyai pengalaman pribadi dari yang susah, senang, bahagia, lucu. tak ada orang yang pastinya tidak mempunyai sebuah pengalaman. kali ini gemsschool memposting pengalaman pribadi yang sangat luca lumayan lah buat ngobatin rasa galau atau segala yang berhubungan dengan penyakit hati (bukan organ tubuh lo ya....)
Yapssss.... cekidots
KALAHKAN PARA SINGA NAIK TINGKAT JADI
MONYET
Di halaman castel megah tempat ku
berdiam diri dan merenung, aku terlihat sok sibuk menyiapkan perlengkapan untuk
bertahan hidup (Bahasa Kunonya Jelajah atau berkemah). Satu persatu barang
keperluan seperti kopyah yang telah di duduki gajah dan sarung yang bernama
Lutung KaSarung dan banyak lagi barang, aku buang kedalam tas modern yang
bernama karung. kemudian aku memeriksa lagi isi dari tas itu sambil melihat
waktu yang terasa lebih cepat satu abad lebih satu detik dari biasanya.
Setelah selelsai pengecekan dan barang
– barang telah dibuang saatnya untuk berangkat. Sebelum berangkat aku melakukan
toss dan kiss bye kepada pangeran yang bernama Supri. Setelah melakukan ritual
itu aku mengambil sepotong ubi rebus dan memakanya sambil berlari, seperti
kucing yang mencuri ikan pindang. Baru sampai 1 meter dari castel terdengar ada
email masuk dari sebuah batu ternyata
Supri memberiku sebuah pesan di batu yang berisi “ wahai adik atau
kudaku yang kuat jikalau engkau masih hidup jangan lah engkau kembali kesini
karena rumput rumput di halaman telah kau makan semua kau tahu kan bahwa jika
rumput habis kau akan makan pecahan kaca kalau kau kembali kau akan ku beri
nama kuda lumping, tapi kusarankan agar kau tetap hidup karena hutang pulsamu
masih belum terbayar”.
“Wah, ternyata supri sangat perhatian
kepada ku” ucapku dalam hati.
Tetapi ada yang aneh dalam pesan itu di
balik halaman pesan itu tertulis sebuah tulisan yang berisikan tulisan yang
bertuliskan “jika sudah sampai jangan
lupa beli beras 10kg, Mie goreng 1 kerdus, gula 5kg. pakai uangmu dulu”. Setelah
mengerti tulisan dibalik halaman surat itu aku langsung memakan batu itu hidup
hidup tanpa ku kunyah.
Tempat castel dan wilayah perkemahan
itu sangat lah jauh mungkin hanya 5 langkah dari rumah rintangan rintanganya
sangatlah sulit yaitu hutan belantara atau jalan raya, sungai sungai yang dalam
atau selokan, bukit bukit yang tinggi atau gundukan pasir pasir para penjual
kebutuhan bangunan. Entah berapa lama aku berjalan yang pasti sangat
melelahkan.
Sampai di sana baru aja aku ingin duduk
tiba tiba terdengar aungan singa tanda para peserta berkumpul. Disana kami
dibentuk sebuah keompok kecil untuk kelompok ku semua adalah kawanan burung
elang mungkin dalam kelompok hanyalah aku yang termasuk burung perkutut.
Setelah perkumpulan itu, kami di suruh para singa agar untuk mempertunjukkan
penampilan yang heboh, kelompok kami bingung mau menampilkan apa salah satu
anggota kelompok kami yang bernama pancoko, tapi di panggil ucok mengeluarkan
ide gilanya yaitu menampilkan sebuah drama yang judulnya sangat aneh yaitu si
manusia setengah kera yang di mana nanti aku sebagai orang peran pendukung yang
hanya mondar mandir panggung dan hanya bicara “ya” dan “tidak” dengan nada yang
gagap.
“kenapa
mesti begini aku pun juga ingin terkenal dan dilihat banyak orang dengan gagah
dan keren terutama dilihat oleh banyak regu cewek” ucapku dalam hati yang
tertusuk padi.
Tapi
setelah pementasan kelompoku, pemikiran dan perkiraan ku salah banyak regu
cewek yang mendatangiku dan berkata “kenapa penampilan kamu belum minum pil ya
“, “wah, jadi bintang gagap nih” dalam hati aku hanya berucapkan kata “kurang
ajar awas, nanti jika saat masuk sekolah aku engga akan contekin pr ku ke
kamu”.
Waktu menujukan pukul lima sore saatnya
peserta untuk menaruh barang di tenda dan bisa beristirahat sebentar. Sambil
beristirahat kami melakukan suatu permainan di tenda yaitu permainan yang entah
apa namanya tapi yang pasti namanya tic tac to kalau di jaman modern. sampai
pukul 6 waktunya kami untuk melaksanakan sholat maghrib. Setelah sholat maghrib
peserta melaksanakan api unggun di lapangan. Satu demi satu acara kami lewati
dan waktu sudah larut kira kira jam sepuluh waktunya kami untuk tidur. Baru
saja memejamkan mata ada salah satu temanku yang bernama Sule (kami
memanggilnya sule karena hidungnya ndelesep) tiba tiba dengan mulusnya
melancarkan gas beracun yang baunya amboi amboi seperti habis makan pete dan
jengkol. Tak ada adegan yang lebay kami langsung mencoba keluar tenda tapi
tidak bisa karena tendanya kecil dan hanya berpintu satu dengan wajah yang mau
sekarat terkena gas beracun. Kami pun pasrah, dan segera tidur.
Mungkin hanya satu jam aku tidur tak
lama kami dibangunkan oleh panitia. Semua wajah peserta terlihat seperti kerbau
yang mengantuk. Tak lama datang seorang guru yang bernama pak sucipto, bagiku
pak sucipto adalah buyutnya singa, sudah terlihat dari raut mukanya dari
jambannya pun sudah terlihat seperti singa. Pak sucipto bersandiwara tapi yang
aku dengar ialah “jika kalian mengantuk kalian boleh tidur”, tanpa bosa basi
aku langsung masuk tenda untuk tidur. Tapi salah satu panitia membangunkanku
lagi karena pak Sucipto berkata “jika kalian mengantuk kalian boleh tidur
tetapi setelah tugas ini”. Dengan wajah seperti semut aku kembali dalam barisan
ku kembali, setelah kejadian tadi pak sucipto mengira aku kesurupan. Tak lama
panitia maju untuk mengumumkan tugas yaitu mengambil bendera di berbagai tempat
tersembunyi dan kami hanya dibekali pengetahuan analisis sebuah cerita dimana
sebuah cerita itu nanti adalah petunjuk tempat disembunyikanya bendera itu.
Kelompok kami mendapatkan bagian bendera warna coklat dan kami di bagikan
sebuah cerita yang berjudul kancil manjat pohon kelapa, tapi disaat aku melihat
kelompok yang lain sepertinya ceritanya sangat mudah untuk di pecahkan, tapi
untuk cerita kelompok ku ini benar benar membingungkan. Tak beberapa lama tim
yang menjadi rival kami yaitu tim anak singa sudah memecahkankan teka teki.
tiba tiba temanku yang bernama jono berkata
“ini
mah gampang banget, kan judulnya kancil naik pohon kelapa, jadi kita nanti naik
pohon kelapa terus ngambil bendera di pohon kelapa udah deh..!!!”.
tapi kami tidak sepenuhnya percaya pada
perkataanya karena sikap jono yang selalu bertingkah seperti anak autis stadium
lima.
“tapi kan si kancil engga bisa manjat
pohon sahut” ucok, “kan si kancil cerdik jadi bisa manjat” sahut juga sule,
“ya udah lah kita pakai saran nya jono
meski aku agak engga setuju” sahut aku.
Kami pun berangkat menuju tempat dimana
ada pohon kelapanya. Sampai di pohon kelapa kami tidak menemukan bendera coklat
menancap.
“Mending ada salah satu dari kita yang
manjat pohon kelapa ini” ucap jono,
“berarti kamu yang harus manjat jon”
sahut aku,
“maaf aku engga bisa manjat pohon
kelapa gimana kalo hompimpa”, ucap jono. Mendengar kata hompimpa aku langsung
manjat pohon karena jika hompimpa jono, sule dan ucok pasti menang karena
bagiku mereka mengerti apa yang ingin ku keluarkan mereka bagaikan dedy
cobuzier. Tak ada omongan tak
berarti aku langsung mengeluarkan jurus monyet naik pohon kelapa. Belum sampai
tengah tengah aku terjatuh dari pohon kelapa itu. lalu aku terbangun dari kasur
tanah nan kasar itu. dan berpikiran logis
“sebentar
dari judul dari cerita kancil ingin buah kelapa tapi kancil tidak bisa manjat
kelapa dengan kemampuan cerdik kancil pastinya kancil hanya mencari buah kelapa
yang di jatuhkan oleh pemilik pohon kelapa jadi jika kita umpamakan kita
sebagai kancil dan buah kelapa adalah bendera warna coklat itu jadi kita hanya
mencari buah kelapa yang di jatuhkan” ucapku setelah terbangun.
Teman teman ku hanya bengong entah
pembicaraanku connect ke otak mereka yang pasti aku menyuruh mereka mencari
bendera di tumpukan buah kelapa. Setelah lama kami mencari bendera di tumpukan
buah kelapa kami mendapatkanya.
Akhirnya kami mendapatkanya, kami
segera kembali ke perkemahan dengan cepat seperti seorang superhero flash.
Sampai di sana kami belum melihat satu pun regu yang ada hanya para singa
betina yang menunggu regu-regu.
“mana
bendera kalian cepat sekali padahal kalian berangkat paling belakangan” ucap
singa betina yang bernama kak vina,
langsung
saja aku memberikan bendera dan berkata dengan sok keren “kami memang
sekelompok anak autis tak berbakat yang dianggap rendah seperti anak pecundang
tapi ngat bahwa kami adalah sang monyet yang mengalahkan anak singa itu”.
tak beberapa kemudian tim anak singa
telah selesai melaksanakan tugas lalu mereka melihat kita sambil mengejek kami.
“Wah
rupanya masih disini si autis autis ini dan masih menyelesaikan teka teki apa
butuh kami bantu mengerjakanya hahahahaha” ucap salah satu dari mereka.
“tidak
usah, lagian kami sudah menyelsaikan teka tekinya dan sudah memberikan bendera
coklat ke panitia” ucapku dengan tenang.
Akhirnya mereka pergi dengan perasaan GR
karena kami yang telah selesai menyelesaikan
tugas. Setelah semua regu berkumpul kami semua beranjak untuk tidur.
Waktu menunjukan pukul setengah lima
pagi waktunya kami melakukan sholat shubuh berjamaah. Selesai ini kami
diperbolehkan untuk bersih diri. Setelah selesai waktunya makan makan
“ye…..!!!!!”. Selesai makan kami mulai pada acara puncak yaitu pemilihan regu
terbaik. Meski kami menang dalam tugas saat malam hari belum tentu kami menjadi
regu terbaik. Beberapa pengumuman penghargaan di rebut oleh regu anak singa.
Hilang sudah harapan kami menjadi regu terbaik. Tapi disaat pak sucipto
mengumumkan regu terbaik pak sucipto mengatakan regu monyet. Kami tak sadar
jika kami menjadi regu terbaik karena regu monyet adalah sebutan kami untuk
kumpulan anak autis seperti kami.
“Regu monyet silahkan maju ke depan”
ucap pak sucipto.
“hei anak anak autis kalian dipanggil kalian
jadi regu terbaik kali ini kalau tidak mau kami yang akan merebutnya”. Ucap
sala satu anak singa
Dengan wajah manis, sok keren, lebay,
alay, dan sedikit selebrasi jungkir balik dan meroda kami kegirangan karena
tidak menduga menjadi regu terbaik. Aku segera maju dan mengambil piala sebagai
penghargaan setelah bersalaman dan foto foto aku berniat berlari menghampiri
teman teman se-autisan ku tapi sampai sedikit lagi aku tersandung batu dan
‘crakk!!’ piala itu menjadi dua potongan jadi kami foto dengan piala yang
terbelah menjadi dua bagian. Sungguh pengalaman yang menyenangkan
nahh gimana ceritanya asik kannn terima kasih yaa udah baca tetap di gemsschool yaa bye byeeee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar